Rabu,
26/02/2014 - 13:42
Jakarta,
Kemdikbud ---
Silaturahim Bidikmisi Nasional yang baru pertama kali diselenggarakan tahun
ini, turut mengagendakan peluncuran beasiswa presiden yang diberi nama
Presidential Scholarship. Presidential Scholarship merupakan program beasiswa
prestisius atas inisiatif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang diberikan
pemerintah Indonesia bagi warga negara Indonesia untuk menempuh jenjang
pendidikan magister (S-2) dan doktor (S-3) di perguruan tinggi di luar negeri.
Pendaftaran Presidential Scholarship angkatan pertama dibuka hingga 14 April
2014.
Proses
pendaftaran serta manajemen pengelolaan Presidential Scholarship dilakukan
melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Direktur Perencanaan Usaha
dan Pengembangan Dana LPDP, Mokhamad Mahdum mengatakan, sebelum mendaftar,
calon pelamar Presidential Scholarship terlebih dahulu harus telah diterima di
perguruan tinggi luar negeri yang masuk peringkat 50 perguruan tinggi terbaik
di dunia. Mereka juga harus memiliki nilai TOEFL IBT minimal 94, atau nilai IELTS
minimal 7.
“Tujuan
Presidential Scholarship adalah menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas
dan berkemampuan mumpuni dalam berbagai bidang, khususnya untuk menyambut
Indonesia emas tahun 2045, 100 tahun kemerdekaan Indonesia,” jelas Mahdum saat
jumpa pers di kantor Kemdikbud, Jakarta, (26/2/2014).
Mahdum
menjelaskan, bagi pelamar program magister, maksimal berusia 35 tahun,
sedangkan pelamar program doktor maksimal berusia 40 tahun pada tanggal
penutupan pendaftaran, yaitu 14 April 2014. Beberapa bidang yang menjadi
prioritas program studi dalam Presidential Scholarship adalah teknologi,
energi, pangan, ekonomi, hukum, pertahanan, budaya, hubungan internasional, dan
ekonomi kreatif. “Target peserta adalah 100 orang per tahun,” ujarnya.
Ia memaparkan,
proses seleksi akan berlangsung dalam tiga tahap, yaitu administrasi, wawancara
(termasuk di dalamnya leadership group discussion), dan pelatihan
kepemimpinan selama 40 hari. Dalam proses seleksi, tim panelis dan tim juri
yang akan melakukan penilaian.
“Tim panelis
terdiri dari profesor-profesor dari Ditjen Dikti dan psikolog. Sedangkan tim
juri terdiri dari perwakilan tentara, pemerintah, kaum profesional, dan tokoh
masyarakat,” jelas Mahdum.
Presiden RI,
siapapun presidennya, ujar Mahdum, akan terlibat minimal dua kali dalam
kegiatan Presidential Scholarship. Pertama, saat pembukaan program pelatihan
kepemimpinan. Dalam pembukaan tersebut, Presiden RI akan memberikan kuliah umum
presiden (presiden lecture). Kedua, saat pelepasan para penerima
beasiswa untuk berangkat ke kampusnya masing-masing di luar negeri.
“Pelatihan
kepemimpinan akan berlangsung pada 20 Mei 2014. Sedangkan pelepasan oleh
presiden pada 18 Agustus 2014,” pungkasnya. Peluncuran Presidential Scholarship
akan diresmikan langsung oleh Presiden SBY saat Silaturahim Bidikmisi Nasional
pada 26 Februari 2014 di Jakarta. Informasi lebih lanjut mengenai Presidential
Scholarship dan LPDP, bisa dilihat di laman www.lpdp.depkeu.go.id.
(Desliana Maulipaksi)
Sumber berita http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/2191
Komentar
Posting Komentar