Muhammad
sebelum Kerasulan
Muhammad,
pemuda dari suku Quraisy hadir dalam kondisi kekacauan sosial masyarakat Makkah
dan Jazirah Arab secara keseluruhan.
Muhammad,
pemuda yang memiliki kepribadian mulia; amanah, jujur, penyantun, pemaaf, sabar, tawadlu’, hormat orang tua, gagah berani,
pemalu,
ramah, sederhana, adil dan bijak.
ž Menurut Ira M Lapidus (1999:32-33) Muhammad sejak kecil telah berbakat dalam bidang agama. Ia
sering menyendiri dan merenung tentang Tuhan.
ž Muhammad sering mengasingkan diri di pegunungan luar
kota Makkah untuk berdoa.
ž Ia pernah bertemu dengan seorang penganut agama hanif,
dan diajari mengenai kesia-siaan menyembah berhala.
ž Menurut A Syalabi (2007:72), sejak kecil Muhammad
tidak pernah menyembah berhala sebagaimana penduduk Makkah lainnya.
Menerima Wahyu
ž Muhammad
menerima wahyu pada usia 40 tahun (610 M).
ž Wahyu pertama
diterima pada saat menyepi di gua Hira.
ž Tepat malam tanggal 17 Ramadhan wahyu pertama turun
(Surat Al-Alaq 1-5).
Kenabian
ž Penerimaan
wahyu yang pertama, sekaligus peneguhan Muhammad sebagai Rasul.
ž Muhammad
sendiri sempat ragu dengan wahyu yang diterimanya.
ž Bahkan Waraqoh
bin Naufal (ahl al-kitab, paman Khatijah) menyakinkan Muhammad dan Khatijah
bahwa apa yang dialami pada saat turunnya wahyu benar. Malaikat telah
mendatangi Muhammad dan menneguhkan kenabiannya.
Pesan Waraqah
ž Waraqah memberikan pelajaran penting bagi Muhammad:
1. Engkau adalah seorang Nabi
2. Telah datang kepadamu an-Namus (malaikat) sebagaimana
pernah mendatangi Nabi Musa.
3. Umatmu akan mendustakan dan menentangmu
4. Jika aku masih muda, aku akan membelamu
ž Waraqah berpesan pada Khatijah untuk menjaga Muhammad,
ž Setelah kedatangan Muhammad, Warqah Meninggal dunia.
Periode Makkah
ž Awal kenabian
merupakan awal yang sulit bagi perjalanan risalah agama.
ž Dakwah yang
disampaikan Nabi mendapat tentangan keras dari masyarakat Makkah.
ž Dakwah periode
ini dikenal dengan 3 model; dari hati ke hati, dari pintu ke pintu, dan secara
terbuka.
Alasan Penolakan Dakwah
Syalabi
menyatakan ada 4 alasan penolakan atas dakwah Nabi:
ž Persoalan status quo, politik para kabilah di
Makkah
ž Goyahnya tradisi keagamaan dan ancaman stabilitas
ekonomi pembuat berhala
ž Kekhawatiran leburnya kultur dan strata sosial
bangsawan Makkah
ž Ketakutan akan kebangkitan hari akhir.
Beberapa
Hal Penting Periode Makkah
ž Diplomasi kaum
Quraisy untuk menghentikan dakwah Rasul (Al-Kafirun: 1-6; Al-An’am: 52; Al-Isra’: 90-93).
ž Pencarian
suaka politik umat Islam ke Habsy (Ethopia).
ž Embargo
Ekonomi-Sosial-Politik terhadap Umat Islam.
ž Kematian Abi
Thalib dan Khatijah (Ammul Khuzni).
ž Peristiwa Isra
dan Mi’raj.
Peradaban Periode Makkah
ž Dikenalkan
akan ketauhidan dan tanggung jawab kemanusiaan.
ž Diingatkan akan
kewajiban dan hak manusia terhadap manusia yang lainnya; keseteraan, kasih
sayang, dan penghormatan.
ž Mulai
dikenalnya ajaran Islam ke berbagai kawasan Arab.
Komentar
Posting Komentar