Ibrahim,
Nenek Moyang Muhammad
Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail
merupakan nenek moyang Nabi Muhammad SAW.
Nabi Ibrahim as Nabi yang
dilahirkan di Babilon, di sebuah negara yang dipimpin Namrud.
Pernah diputuskan hukuman
bakar, namun selamat, hingga dibuang ke Mesir dan Palestina.
Menikah dengan Sarah (lama
tidak memiliki putra), sarah menyarankanmenikah dengan Siti Hajar dan memiliki
putra Ismail. kemudian pindah ke Makkah dengan Istrinya Siti Hajar.
Makkah sebuah kawasan yang
sangat tandus dengan jumlah penduduk yang sangat sedikit (suku Amaliqa).
Ibrahim kembali menemui
Istrinya Sarah dan meninggalkan Ismail dan Ibunya.
Air Zamzam muncul ketika Hajar
dan Ismail telah kehabisan bekal dan air minum.
Air Zamzam menjadi penyebab
orang-orang Jurhum pindah ke Makkah, hinnga tumbuh menjadi kota yang ramai (doa Ibrahim ketika meninggalkan Ismail dan Hajar).
Pembangunan Ka’bah dilakukan
Ibrahim setelah Ismail besar dan menikah dengan putri suku Jurhum.
Diakhir hayat Ibrahim berdoa
untuk kota Makkah (Qs Ibrahim:35).
Rasulullah berkata “Aku adalah putera dari dua
orang korban”
Secara geneologis, Muhammad
keturunan Ibrahim As dan Ismail As.
Korban yang pertama yang
dimaksud Rasulullah adalah Ismail.
Korban kedua adalah Abdullah.
Abdullah Ibn Abd Al-Mutthalib (nazar Abd Al-Mutthalib yang akan
mengorbankan salah satu puteranya, Abdullah,jika memiliki anak laki-laki yang banyak).
Seputar
Peristiwa Tahun Gajah
Tahun Gajah merupakan peristiwa Penting, karena hal ini terkait dengan
ketegangan sosial politik di Makkah. Tahun ini juga menjadi catatan sejarah
kelahiran Muhammad SAW.
Abrahah, raja yang berasal dari Habsyi (Ethopia) menaklukkan Yaman dan
menjadi penguasa.
Abrahah tertarik untuk memalingkan seluruh aktivitas agama penduduk
jazirah Arab ke Yaman, dengan membuat gereja besar (untuk menyaingi Ka’bah).
Arahah menyeru ke seluruh penduduk jazirah Arab untuk berhaji ke gereja
tersebut. Gereja tersebut dikecam oleh penduduk Makkah
Bani Malik Ibnu Kinanah, penduduk Makkah, bersumpah akan merusak gereja
tersebut. Ia menyamar hendak beribadah dan menginap di gereja. Malam harinya ia
rusak perabotan gereja dan ia lumuri dinding dengan kotoran.
Peristiwa ini memicu kemarahan Abrahah hingga diputuskan memimpin
pasukan gajah untuk merusak Ka’bah
Ka’bah saat itu dikuasai Abdul Munthalib, kakek Muhammad SAW.
Ditengah perjalanan Abrahah dicegat Abdul Munthalib dan terjadilah
dialog. Namun tidak ada kesepakatan pengurungan niat Abrahah hingga terjadilah
peristiwa sebagaimana diceritakan Al-Qur’an (Al-Fiil:1-5)
Menurut Pror HAMKA (1981: 54-55), setelah terjadi
perundingan antara Abdul Mutthalib dengan Abrahan datanglah ribuan burung
pemakan bangkai yang membawa kuman cacar yang sangat mematikan.
Burung-burung tersebut menularkan penyakit pada pasukan gajah, sehingga dalam waktu
sekejap gajah-gajah dan tentara Abrahah terserang penyakit dan mati sia-sia.
Peristiwa ini seperti pernah terjadi ketika 800.000 tentara Napoleon
yang menyerang Rusia dan tewas hingha tersisa 25.000 orang karena penyakit
cacar yang dibawa burung pemakan bangkai.
Pada tahun-tahun itulah
Muhammad lahir.
Komentar
Posting Komentar