Oleh: Putri Parameswari (096)
1. Latar Belakang Berdirinya Dinasti Fatimiyyah
Dinasti Fatimiyyah berkuasa di Afrika Utara dan Mesir dari
tahun 297H/909M sampai 567H/1171M yang dirintis oleh Ubaidillah al Mahdi yang menganut
paham Ismailiyyah, karena itu Dinasti Fatimiyyah disebut juga Ubaidiyah/
Mahdiyah. Pada saat Ubaidillah tinggal di Salamiyah di Suriah, pengakuan bahwa
dirinya keturunan Ismail ditentang keras dan ditolak oleh pengikut Ismailiyah
didaerah tersebut , sehingga ia diusir oleh Bani Qaramitah penguasa Suriah kala
itu. Beruntung saat itu, Abu al Abas asy Syi’i, pengikut setia Ubaidillah
berhasil menanamkan ajaran Ismailiyah pada suku kitamah, Barber di Ifrikiyah,
Afrika Utara dan menjadi basis propaganda Ubaidilah.
Sebelum gerakan Ubaidillah di Afrika Utara, telah ada
dinasti Aglabiyah di Qoirawan yang merupakan dinasti protektorat Abasiyah di
Baghdad, penganut Khawarij di bawah Abu Yazid Makad yang memiliki pengaruh
besar di Afrika Utara.
Orang syiah berkeyakinan bahwa yang berhak menjadi khalifah
adalah anak turun dari Fatimah binti Rasulillah, maka gerakan Ubaidillah,
penganut Syiah Ismailiyah bersama suku kitamah berupaya menyerang dinasti
Aglabiyah, hingga akhirnya berhasil membentuk dinasti Fatimiyyah di Raqadah,
Qoiruwan tahun 297H/909M. Nama ini diambil dari Fatimah Az Zahra, putri
Rasulullah SAW, yang ingin mengembalikan asal usul kepada Ali bin Abi Thalib
dan Fatimah binti Muhammad SAW.
2. Khalifah-khalifah Fatimiyyah yang Menonjol
Selama dinasti Fatimiyyah berlangsung terdapat 14 orang
khalifah dari Imam Syiah Ismailiyah. Berikut ini beberapa khalifah yang
menonjol dan andil yang besar dalam kemajuan dinasti Fatimiyyah:
A.
Al Mahdi (909-924 M)
Ubaidillah Al Mahdi adalah khalifah pertama dinasti Fatimiyyah
dari Afrika Syi’i telah menciptakan kondisi ynag baik bagi kedatangannya.
Dengan dukungan dari kaum Barbar Ketam, dan menumbangkan gubernur Aglabiyah di
Ifrikiyah dan Rustamiyah Khariji di Thahari dan menjadikan Idrisiyah Fez
sebagai [enguasa bawahannya.
Pada tahun 909M,
dialah yang memproklamasikan berdirinya khalifah Fatimiyyah yang terlepas dari
kekuasaan Abbasiyah dengan dibantu Abdullah asy-Syafi’i dalam
mengkonsolidasikan kekhalifahannya di Tunisia. Pada tahun 920 M, ia telah
mendirikan Mahdiyah yaitu kota baru yang dijadikan ibukota dan pusat
pemerintahan. Selama pemerintahannya ia telah berhasil menghalau pemberontakan
yang dipimpin oleh Abu Abdullah bi Husyain dan memperluas wilayah sampai
provinsi Fez di Maroko dan merebut Alexandria. Perlawanan juga datang dari
kelompok Abbasiyah yang berafiliasi ke dinasti Umayah maupun kelompok Khawarij
dan Barbar.
B.
Al-Qaim
Setelah Al Mahdi meinggal, ia diganti putranya Abdul Qasim
dan bergelar Al-Qaim. Ia meneruskan kebijakan ayahnya dengan mengirimkan armadanya
dan mampu menghancurkan pesisir selatan Perancis, Genoa, sepanjang pesisir
Calabria tahun 934 M. Tetapi ia tidak dapat memadamkan pemberontakan Abu Yazid
Makad seorang Khawarij dari Mesir yang berlangsung 7 tahun. Abu Yazid berulang
kali mengepung pasukan Al-qaim hingga bisa mengepung Susa. Hingga akhirnya
Al-Qaim wafat tahun 946M.
C.
Al-Mansyur
Perjuangan yang dilakukan ayahnya Al-Qaim mencapai
keberhasilan dibawah kekuasaannya. Ia adalah pemuda yang cerdik dan energik
hingga ia berhasil menghentikan pemberontakan Abu Yazid. Bahkan mereka turut
membantu ekspansi hingga ke seluruh Afrika, dan disanalah ia mendirikan kota yang diberi nama Al-Mashuriyah.
Komentar
Posting Komentar