Langsung ke konten utama

PERADABAN ISLAM DI AFRIKA BAGIAN II


Masuknya Islam di Afrika Sub Sahara
Resume oleh: Heri Sulistiowati (033)


       Sebelum membicarakan islam di bilad al sudan (sub-sahara). Alangkah baiknya di bicarakan tentang gambaran umum afrika, kondisi alam dan masyarakat sudan khususnya dan afrika pada umumnya.


1.      Kondisi Alam
Benua afrika adalah benua yang terluas nomor dua di dunia. Afrika adalah tempat tinggal manusia yang paling awal. Dari benua inilah kemudian menyebar ke benua-benua lain.

Kata afrika berasal dari bahasa latin, Africa terra” tanah afri”(bentuk jamak dari “afer”) untuk menunjukkan bagian utara benua itu. Asal kata afer berasal dari bahasa finisia;afar artinya debu. Atau dari suku afridi atau dari bahasa yunani “aphrike” berarti tanpa dingin. Dari bahasa latin aprica berarti cerah.

Afrika adalah benua yang di lewati garis khatulistiwa, baik garis balik utara maupun selatan. Lebih dari 3/4 wilayah afrika terletak di daerah tropis, meskipun 2/3 terletak di utara khatulistiwa.

Di tinjau dari segi Geografis afrika terbagi atas 3 hal
1.      Daerah pegunungan yang tinggi dengan hutannya yang lebat.
2.      Gurun pasir yang luas
3.      Daerah dataran tinggi yang luas.

Benua ini memiliki iklim panas yang lebih banyak di bandingkan musim hujan. Namun di afrika punya perbedaan ketinggihan setiap tempat di permukaan air laut bahkan dapat di jumpai salju abadi di lereng pegunungan yang tinggi, seperti di gunung kalimanja, gunung meru dll.

2.      Keadaan penduduk
Penduduk afrika terdiri dari 2 kelompok yaitu berber( mendiami wilayah sekitar laut tengah) lalu Negro ( mendiami wilayah di selatan gurun pasir.
Rumpun bangsa negro terdiri atas 3 grup
1.      Negro asli : berdiam di pantai  guinea, pantai barat afrika. Contoh rumpun bangsa ini adalah bangsa mandingo, Ashanti, yourba , hausa dll.
2.      Hamite : keturunan para emigran dari Caucasus yang berasimiasi dengan pribumi afrika. Hamite termasuk suku-suku seperti masai, nandi dan lumbwe.
3.      Grup rumpun III yaitu  bantu : berdiam di sebelah timur dan selatan afrika.    
       

3.      Ekonomi
Pada umumnya  afrika sub-sahara adalah wilayah termiskin di dunia. Pertanian masih mejadi  mata pencaharian utama.
  
4.      Agama
Orang afrika terutama bangsa negro yang sangat majemuk, aktivitas atau keyakinan keagamaan  juga bermacam-macam  dan berbeda –beda. Agama  memiliki peranan besar dalam kehidupan sehari-hari di afrika utara terutama di mesir. Sementara dapat di katakan daerah sub-sahara meskipun mayoritas beragama islam. Pengaruh adat tampak dominan di bandingkan dengan agama kecuali ada beberapa daerah atau kota seperti kano di Nigeria utara dan di niger.

5.      Bahasa
Ada 4 kelompok bahasa besar yag berasal dari benua ini
1.      Kelompok bahasa afro-asiatik : kelompok bahasa terdiri sekitar 240 bahasa dan 285 jiwa penutur yang tersebar di sepanjang afrika utara, afrika timur, sanel dan asia barat daya.
2.      Kelompok bahasa nil-sahara : terdiri dari 100 bahasa lebih di ucapkan di chad( sudan sekarang), athiopia, Kenya dll.
3.      Kelompok bahasa niger-kongo : mencangkup afrika bagian sub sahara.
4.       Kelompok bahasa kohison : terdiri dari kurang lebih 50 bahasa. Di tuturkan di sebelah selatan afrika. Banyak dari bahasa kohison adalah bahasa yang terancam punah. 

6.      Kebudayaan
Afrika di sini yang di maksud ialah wilayah afrika di sebelah selatan gurun pasir sahara . masyarakat di daerah ini di katakan orang yang tidak punya sejarah masa lampau. Penyebabnya ialah terisolasinya afrika dari dunia luar. Gurun sahara yang melintang sepanjang 1000 mil lebih, merupakan sebuah tirai besi yang mencegah terjadinya kontak dan pertukaran kebudayaan dari utara(yang maju) ke selatan( yang tertinggal).

7.      Potensi Afrika
Terlepas dari keterbelakangan dan kegagalan afrika. Afrika mempunyai potensi, para antropolog membicarakan tentang kejeniusan yang artistic dan banyak kualitas mereka yang mengagumkan. Berdasarkan hasil test inteligensia, tidaklah di temukan secara substansi  bahwa orang negro memiliki inteligensia yang rendah dari orang barat.

8.      Islamisasi di Sub-Sahara
Sumber-sumber sejarah islam di afrika barat khususnya dan bilad al sudan terbagi atas 2 kategori yaitu eksternal dan internal. Terbagi lagi dalam islam dan eropa.
1.      Sumber eksternal
Dalam periode awal hanya ada catatan yang terpencar-pecar yang di buat oleh para ahli ilmu bumi dan sejarawan muslim. Bersama-sama dengan sedikit laporan tangan pertama seperti yang di berikan oleh ibn batutah.
2.      Sumber internal
Sumber internal terbagi menjadi oral dan tulisan .
a.       Oral      :  memuat cerita epic, legenda. Sembahan, mythology dll
b.      Tulisan :  tradisi tertulis sangat jarang di jumpai bagi sejarah afrika sub-sahara. Hanya  atas pengaruh islamlah  yang telah memperkenalkan kearsipan dan abjad.

PENYEBARAB ISLAM

Islam telah mencapai wilayah sub-sahara pada masa kepemimpinan aqbah saat bani umayah berkuasa di damaskus. Masuknya islam secara formal dan besar-besaran di wilayah bilad al-sudan terjadi pada masa dinasti al-Murabithun(1091-1147) dan Al-Muwahhidun(1147-1228). Dimana seelum islam menaklukkan wilayah afrika utara kurang lebih 50 tahun di jajah oleh bizantium. Para penghujung periode bizantium di afrika utara di introdusir penggunaan unta sebagai alat pengangkutan yag memberi kemungkinan untuk bergerak lebih cepat sehingga mendorong aktivitas berber dalam bidang lalu lintas kafilah. Maka islam mulai masuk dan tersebar di sudan tidak terkecuali di afrika barat yang di lakukan oleh para pedagang berber muslim. Oang murabhitun secara khusus mengorganisasi orag bersenjata yang terdiri dari orang berber dari suku sanhaja dar lumtuna yang  mayoritas syi’ah. Akhirnya menjadikan kota awdaghost sebagai kota muslimyag karismatik.

Semula mereka adalah penyembah matahari yang bergabun dan konfederasi dengan suku-suku lamtuna untuk mengontrol dan menguasai jalur Perdagagan di Utara sahara yang di kuasai oleh zanata (kemudian hari menjadi mayoritas sunni) sampai ke selatan ghana. Sekitar 1020 M konfederasi para pemimpin di bawah kekuatan lamutna yang di pimpin tarsina(dari lamtuna) dari sanhaja setelah naik haji. Ia mengadakan perang jihad terhadap negro dan wafat 1023 M. menantunya, yahya ibn Ibrahim menggatikan posisi tarsina, kemudian naik haji dan dalam perjalanan pulang singgah di qayrawan dan mengajak seorang ulama bernama abu imam musa ibn isa. Meskipun ulama tersebut tidak dapat memenuhi ajakanya untuk pergi bersama  namun ulama tersebut berpesan kepada yahya ibn Ibrahim untuk menjumpai  pemimpin pesantren dari Al-Murabhitun di Nafis. Wajjaj ibn zalwi menugaskan Abdullah ibn yasin untuk berangkat ke pesantren tersebut. Akhirya setelah yahya wafat, Abdullah tidak begitu berhasil menyebarkan islam di sana . maka Abdullah pindah ke sudan kemudian mendirikan ribath(pondok sufi) di pantai atlantik(mauntania). Lahirlah kelompok militan yang bernama Al-Murabhitun (1056-1146). Kemudian tahun 1040 abdullah mengangkat yahya ibn umar untuk berdakwah ke lamtuna. Gerakan al-murabhitun berhasil mengislmkan daerah itu.

Setelah orang murabhitun menahlukkan daerah selatan termasuk awdaghost, pemimpin mereka yahya ibn umar wafat dan di gantikan oleh Abdullah, sewafatnya Abdullah kemudian di gantikan oleh ebu bakar ibn umar sebagai panglima sub-sahara yang di angkat oleh yusuf ibn taffin.

Seterusnya, pada masa dinasti al-muwahidun juga mengislamkan daerah –daerah sub-sahara. Sementara itu selain islamisasi bersifat formal antara kedua dinasti tersebut. Penyebaran islam juga dengan cara  kultural yaitu penyiaran islam melalui media perdagangan.

Pengaruh islam akhirnya hampir seluruh sub-sahara menjadi penduduk yang mayoritas muslim. Sejak abad 18-19 M Negara-negara muslim sub-sahara semua menjadi jajahan Negara-negara eropa. Walaupun (abad ke-20M) Negara-negara afrika yang berkulit hitam yang mempunyai wilayah yang memproduksi seperempat kekayaan dunia, namun ekonomi politik afrika masih terbelenggu dengan barat.

DAFTAR PUSTAKA
Karim, M Abdul, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2007.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AL HAKIM, MAHKUM FIH DAN MAHKUM ALAIH

Oleh: Siti Farida Sinta Riyana (11510080); Nur Aufa Handayani (11510081); Ahmad Ali Masrukan (11519985); Mayura (11510096); dan Muryono ( 11511038) A.       Al Ahkam 1.         Pengertian Al-Ahkam (hukum), menurut bahasa artinya menetapkan sesuatu atas sesuatu. Sedang menurut istilah ialah ‘Khithab (titah) Allah Swt. atau sabda Nabi Muhammad Saw. yang berhubungan dengan segala amal perbuatan mukallaf , baik itu mengandung perintah, larangan, pilihan, atau ketetapan.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KHILAFIYAH

Disusun Oleh : Abdul Majid (111-11-074); Irsyadul Ibad (111-11-094);  dan Dwi Silvia Anggraini   (111-11-095) PENDAHULUAN Perbedaan selalu ada dalam kehidupan karena hal ini merupakan sunah Rasul yang berlaku sepanjang masa. Perbedaan juga terjadi dalam segi penafsiran dan pemahaman hukum yang berlaku. Seperti yang kita ketahui hukum tidaklah sekaku dalam hal penerapannya pada masa awal islam, pada masa itu Nabi Muhammad sebagai tolak ukur  dan akhir dari setiap permasalahan yang ada pada masa itu. Akan tetapi perbedaan itu semakin jelas terlihat ketika era para sahabat dan para tabi’in yang ditandai dengan adanya berbagai aliran atau madzhab yang bercorak kedaerahan dengan tokoh dan kecenderungan masing-masing.

HUKUM SYAR’I (ا لحكم الشر عي)

OLEH: Ulis Sa’adah (11510046); Langga Cintia Dessi (11510089); dan Eka Jumiati (11510092) A.       HAKIKAT HUKUM SYAR’I Menurut para ahli ushul fiqh (Ushuliyun), yang dikatakan hukum syar’i ialah khitab (sabda) pencipta syari’at yang berkaitan dengan perbuatan orang-orang mukallaf yang mengandung suatu tuntutan, atau pilihan atau yang menjadikan sesuatu sebagai sebab, syarat atau penghalang bagi adanya sesuatu yang lain.