Hubungan Politik-Sosial
ž Terbentuknya komunitas
dengan sistem sosial politik baru; Islam (Anshar dan Muhajirin)-Yahudi (dzimmi,
ahlu kitab),
ž Hubungan antaragama dan
suku.
ž Lahirnya Undang-Undang
Pertama.
ž “Pemerintahan Islam”
dibawah kendali Rasulullah.
Tatanan
Masyarakat Islam
ž Kepedulian sosial, yang
terartikulasi dalam kewajiban zakat.
ž Hukum keluarga;
pernikahan, warisan, hubungan persusuan.
ž Pelestarian tradisi
Arab, seperti mahar dalam perkawinan.
ž Pembatasan jumlah
Istri.
ž Peninggian hak
perempuan
ž Pembebasan budak,
ketidakbolehan menjadikan sesama muslim sebagai budak.
ž Kebolehan menjadikan
budak sebagai selir melalui perkawinan.
ž Dll.
Lembar
Politik Kekuasaan Umat Islam
ž Sepuluh tahun kenabian
di Madinah banyak diwarnai oleh pergulatan politik dan penataan kekuasaan.
ž Kekuatan umat Islam
berlipat dan menjadikan dirinya sebagai “penguasa” baru di jazirah Arab.
ž Permusuhan dengan
orang-orang Quraisy masih berlanjut.
ž Perjuangan dakwah dan
politik umat Islam diwarnai dengan berbagai peperangan.
ž Menurut Prof A Syalabi
(1979) Kurang lebih terdapat 65 peperangan selama hidup Nabi di Madinah (27
diikuti oleh Nabi, 38 nabi mewakilkan).
ž Ghazwah; peperangan
yang diikuti oleh Rasulullah.
ž Sariyyah; peperangan
yang diwakilkan Rasul kepada sahabatnya.
Beberapa Peperangan Penting
Perang
Badr
ž Terjadi 17 Ramadhan
tahun 2 H.
ž Di dekat perigi milik
seseorang bernama Badr (antara Makkah dan Madinah).
ž Sebab; Quraisy merampas
harta benda umat Islam yang ada di Makkah.
ž Kaum muslim menang.
Perang
Uhud
ž Terjadi pertengahan
Sya’ban tahun 3 H.
ž Di kaki gunung Uhud,
sebelah utara kota Madinah.
ž Balas dendam kaum
Quraisy terhadap kekalahan perang Badr.
ž Jumlah pasukan muslim 1
ribu
ž Quraisy dipimpin Abu
Syufyan (3 ribu pasukan); Arab Tihanah, Kinanah, Bani Al-Harist, Bani al-Haun,
Bani Musthaliq, dan para perempuan.
ž Terjadi perselisihan di
antara umat Islam antara menyerang dari dalam kota atau luar kota; Rasul
memilih dari luar kota.
ž Abdullah Ibnu Ubai,
balik ke Madinah dengan 1/3 pasukan dan tidak mengikuti perang (mengkhianati
Rasul).
ž Kuam pemanah muslim
berebut harta rampasan, yang mengakibatkan kekalahan.
Perang Khandaq
ž Terjadi pada bulan Syawal
tahun 5 H
ž Di sekitar kota Madinah
ž Salman Al-Farisi
memberikan ide pada Rasul agar umat Islam membuat parit (khandaq) untuk
membentengi kota Madinah dari serangan musuh, mengingat jumlah musuh yang
banyak (10 ribu)
ž Yahudi dari suku
Quraizah bergabung setelah dibujuk Abu Sufyan (pemimpin Quraisy).
ž Disebut pula perang
Ahzab (sekutu), kerena musuh umat Islam dari berbagai golongan; Quraisy, Yahudi
(khaibar), Bani Salim, Bani Asad, Gathafan, Bani Murah, dan Asyja’.
ž Kaum muslim hanya
berjumlah 3 ribu pasukan.
ž Kaum musuh pecah karena
gagal menembus parit yang dibuat umat Islam.
ž Ka’ab Ibnu Asad,
pimpinan Yahudi dari Quraizah, dibujuk oleh Abu Sufyan supaya bergabung untuk
menghancurkan Islam.
ž Dengan demikian Ka’ab
mengingkari perjanjian dengan Rasulullah.
ž Nu’aim Ibnu Mas’ud,
salah satu pemimpin Arab, menyatakan keislaman kepada Rasul secara diam-diam.
Rasul meminta Nu’aim memecah belah kekuatan lawan dengan mengadu domba antara
Quraizah dengan Quraisy dan sekutunya.
ž Ide tersebut berhasil.
Komentar
Posting Komentar