Langsung ke konten utama

Masuknya Islam Di Afrika Sub Sahara


Resume oleh: Amik Mayasari (085)

i.            Kondisi Alam
Benua Afrika adalah benua yang terluas kedua di dunia. Luasnya +-  30.224.050  km2 dengan 800 juta penduduk di 54 negara. Afrika merupakan tempat tinggal manusia yang paling awal dimana garis evolusi kera menjadi ari protohuman 7 juta tahun lalu hingga 2 juta tahun lampau ketika homo erectus ke luar Afrika.

Kata Afrika berasal dari bahasa latin “Africa Terra” tanah Afrika (bentuk jamak dari “Afer”)  untuk menunjukkan utara benua saat itu, yaitu Tunisia sebagai provinsi dari Romawi yang dikalahkan oleh Geserik. Kemudia menjadi wilayah bangsa Berber, salah satu suku bangsa Afrika.
Laut Tengah dan Selat Gilbaltar adalah pemisah benua Afrika dengan benua Eropa. Di ujung timur lautnya melalui terusan Suez menyatu dengan benua Asia, yang memiliki panjang 130 Km.
Sejak zaman es, Afrika Utara dan Sub Sahara telah dipisahkan oleh iklim luas biasa keras di daerah gurun pasir sahara yang jarang penduduk membentuk rintangan alami yang dilalui sungai Nil. Afrika adalah satu-satunya benua yang dilalui garis khatulistiwa. Benua ini hanya memiliki beberapa teluk dibagian barat Teluk Guinea, di timur laut teluk Aden, dan utara ada teluk Sidia. Sungai Nil di Afrika merupakan sungai terpanjang di dunia setelah Amazon mengalir dari selatan ke utara  +- 6000 km. Di Afrika terdapat air terjun yang ditemukan oleh David Civingston (1885 M) dengan ketinggian 108 m dinamakan air terjun Victoria.
Ditinjau dari segi geografis Afrika terbagi atas 3 (tiga) hal yaitu daerah pegunungan yang tinggi dengan hutan lebat, gurun pasir yang luas, dan daerah dataran tinggi yang luas. Benua ini memiliki iklim panas yang lebih banyak disbanding musim hujan. Tetapi memiliki perbedaan ketinggian setiap tempat dari permukaan air laut, bahkan di kawasan khatulistiwa salju abadi dapai dijumpai di lereng pegunungan Sepeti di Gunung Kalimanjaro, Gunung Meru, dan sebagainya.

ii.            Keadaan Penduduk
Penduduk Afrika dibagi menurut tempat yang di diami. Bagian utara di tempati bangsa Berber yang berkebudayaan Arab, dan bagian selatan di diami bangsa Negro. Rumpun bangsa Negro dibagi atas 3 grup yaitu :
a.      Negro Asli                      : Warna kulitnya hitam, berambut keriting, pesek, bibir tebal, menyerupai suku Negrito di Nusantara tapi suku Negrito berbadan lebih kecil dan kepalanya lebih besar.
b.      Negro Sepan Hamite       : Keturunan dari emigrant yang kawin dengan pribumi. Suku ini pada umumnya berdiam di lembah sungai Nil.
c.      Negro Bantu                    : Mereka berdiam di sebelah timur dan selatan Afrika. Orang Bantu pada dasarnya sama dengan negro Hamite
Dengan data-data itu dapat disimpulkan penduduk Afrika sangat majemuk. Selain itu ada kelompok suku bangsa yang jumlahnya makin merosot, yaitu orang pigmi di hutan Kongo dan Bushman di tepi Gunung Kalahari. Setelah negara Afrika merdeka jumlah mereka terus merosot, sedangkan kedudukan orang Asia termasuk Lebanon. Suriah dan anak benua India terus memburuk karena dominan politik dan ekonomi minoritas Eropa di Afrika Selatan.
Adanya kota-kota penting seperti Kairo, Iskandaria dan kota-kota yang mahsyur ialah Tumbuku, Kairo, Lagor, Abuja di Afrika Barat dan Afrika Timur kota perdagangan yang penting adalah Zanzibar. Njirobi sebagai ibukota Kenya dianggap cocok sebagai pusat perkembangan jaringan jalan kereta Api di Afrika Timur.
iii.            Ekonomi
Pada umunya Afrika Sub Sahara adalah wilayahtermiskin di dunia yang diakibatkan kondisi alam dan warisan kolonialisme, neokolonialisme, konflik antar etnis, dan perselisihan politik. Pertanian juga masih, mata pencaharian untuk sebagian besar penduduknya. Tetapi di negara-negara kecil seperti Meutania terdapat perubahan pola-pola perekonomian yang akhirnya melahirkan kelas pengusaha yang semakin besar pengaruhnya (itermasa, t.th :17 dan Labidus – 111, 200 : 240)

iv.            Agama
Bangsa negro di Afrika yang sangat mejemuk, berkeyakinan keagamaan yang bermacam-macam pula muslim 40 %, Kristen 20 %, paganism dan ada beberapa yang memeluk Yadaisme.
Agama memiliki peranan besar dalam kehidupan sehari-hari di Afrika Utara terutama Mesir, misal adzan yang dikumandangkan sekali sehari penentu berbagai kegiatan. Menurut konstitusi Mesir semua perundang-undangan harus sesuai dengan hukum islam. Madzhab Hanafi sebagai madzhab resmi negara, Imam yang dilatih di sekolah,imam di Universitas Al-Azhar. Namun daerah sub sahara meskipun mayoritas Islam, pengaruh adat tampak dominan dibanding dengan Agama. 


v.            Bahasa
Afrika diperkirakan mempunyai ribuan bahasa. Ada kelompok bahasa besar dari benua ini, adalah sebagai berikut:
a.       Kelompok bahasa Afro-Asiatik : kelompok bahasa yang terdiri dari 240 bahasa dan 205 juta penutur yang tersebar di Afrika Utara, Afrika Timur, Sahel di Asia Barat Daya.
b.      Kelompok bahasa Nil Sahara terdiri dari 100 bahasa lebih dituturkan 30 juta orang, diucapkan di Cnad, Sudan sekarang, Ethiopia,rganda, Kenya, dan sebelah timur utama Tanzania.
c.       Kelompok bahasa Niger-Kongo mencakup kebanyakan dari Afrika bagian Sub Sahara dan kemungkinan adalah kelompok bahasa yang tersebar di dunia dari segi jumlah bahasa. Bahasa bantu juga digunakan disebagian besar Afrika bagian sub sahara.
d.      Kelompok bahasa Koisan yang terdiri dari +- 50 bahasa dan dituturkan sebelah selatan Afrika oleh 120.500 jiwa. Banyak dari bahasa kohison adalah bahasa terancam punah. Suku kohi dan San dianggap sebagai penduduk asli di wilayah (Benua Afrika dalam http://ttid.wikipedia.org/wiki/afrika)
Kecuali beberapa negara di Afrika Timur hampir seluruh negara di Afrika telah mengadopsi bahasa resmi yang berasal dari luar benua ini, yang menyebar melalui kolonialisme/perpindahan penduduk.  
vi.            Kebudayaan
Afrika disini yang dimaksud adalah wilayah Afrika di sebelah selatan gurun pasir Sahara. Cornelis dalam “African Dilemma” mencatat bahwa Afrika selatan Sahara adalah miskin dan lemah. Yang lebih parah ialah mereka adalah makhluk yang hidup dalam kekuatan dan takhayul, hidup tanpa harapan dalam genggaman magis dan knung (Triminghham, 1959 ; 1962 : 14-15 dan Shiddiqi, 1981 :2)
Keterbelakangan Afrika memang suatu ironi sejarah, penyebab sesungguuhnya dari keadaan terisolasinya Afrika dari dunia luar. Gurun Sahara yang melintang sepanjang 100 mil dan 4000 mil dari timur ke barat. Disana banyak macam-macam penyakit yang menakutkan seperti penyakit tidur yang diakibatkan oleh lalat tsetse. Hal ini membuat banyak orang kehilangan keberanian menerobos Afrika.

vii.            Potensi Afrika
Berdasar tes intelegensi tidak ditentukan secara substansi bahwa orang negro memiliki intelegensi yang rendah dari orang barat. Namun orang Afrika memiliki kelemahan dibidang berfikir, emosi yang dominan dan energi yang tidak beraturan.
Di Afrika ada magis hitam, penyakit dan tirani suku yang konservatif. Jika efek-efek ini dihilangkan dan mengedepankan teknologi maju dan berfikir logis, maka tidak ada perbedaannya seorang Afrika denggan seorang Inggris atau Perancis.

viii.            Islamisasi di Sub Sahara
Sumber-sumber sejarah Islam di Afrika Barat dan bilad Al Sudan terbagi atas 2 kategori yaitu:
a.       Eksternal
Kategori ini terbagi menjadi 2 yaitu Islam dan eropa dan keduanya terbagi dalam oral dan tulisan.
Dalam periode awal hanya ada catatan yang terpencar-pencar. Kemudian sejak “avonturis” Eropa dan para eksplorasi mendarat di pantai barat Afrika dan diperoleh riwayat-riwayat lisan dari pribumi. Semua laporan ini termasuk koleksi arsip para kloniker pada masa lalu (Trimingham ; 1962;21-37).
Laporan yang disusun Khawarizmi dan para sarjana muslim banyak tergantung pada Kori Ptolemeus, banyak mencantumkan nama Afrika secara serampangan. Ibnu Hawqal (961 M) berkomentar yang berbau intrik/. Al Bakri banyak membuat tulisan bebas tentang Afrika. Para penulis berikutnya sangat bergantung pada inkores dan materi-materi mereka. Namun tidak membedakan waktu dan mulai dari sumber yang mereka gunakan. Oleh karena itu sulit untuk menentukan periode suatu peristiwa. Al Bakri yang menulis (1067 M) tentang Afrika Utara dan Sudan mempergunakan sumber ilmu ahli, ilmu bumi, Muhammad at Tarikhi (wafat 973 M) sebagai sumber beritanya. Sampai abad ke-18 penulsi barat pun tidak dapat menemukan suatu alasan yang kontemporer tentang hubungan Sudan dan Afrika Timur. Namun sumber ditulis berdasarkan dari tangan pertama seperti kitab al Masali al Abshor fi Mamalik al Amshar oleh ibn Fadhillah al umri (1342-1349 M) yang memuat tentang Mali.

b.      Internal
Sumber internal juga terbagi dua yaitu oral dan tulisan.
Sumber oral yang memuat cerita epic legenda sembahan, mythology yang tabu, oleh adat kebiasaan yang menstranmasikan warisan  budaya, namun sumber ini tidak dapat digunakan sebagai sumber sejarah.
Tradisi tertulis sangat jarang di jumpai bagi sejarah Afrika Sub Sahara. Atas pengaruh Islamiyah yang memperkenalkan abjad yang bernilai dalam mempelajari sejarah Sudan, yang terbagi 2 tipe sejarah yang ditulis sejarawan muslim, yaitu:
1.      Yang berwujud sejarah pemerintahan. Misal Tadzkirah al Nishan yang tidak diketahui nama penulisnya yang memuat daftar nama pasya (al Manin dan Naqli) Timbutte Jenne (jennin sekarang) antara 1590-1750 M).
2.      Kitab al Fattasyi yang memuai kronologi Dinash Askiya yang berkuasa di Sanghai dan juga memuat legenda dan tataran tentang pendiri dinasti sampai kehancurannya, oleh Maroko (1599 M). Buku ini ditulis tiga generasi di mulai Mahmud al Kalli (lahir 1468 M) yang di mulai 1519 dan diselesaikan cucunya Ibn Muchtar (1665 M). Buku Tarikh al Sudan oleh Abd al Rahman al Sa’adi yang diselesaikan 1655 M yang memuuat tradisi yang banyak mengutip dari Ahmad Baba yang disusun menurut subject matter, secara kronologi yang menjadi model bagi kronik Islam yang menyusup ke Sudan.
Kesulitan memahami sejarah Afrika juga disebabkan sukarnya memperoleh dokumen sejarah, perang, kerusuhan, sering menjadi penyebab pemisah dokumen sejarah yang penting.

Penyebaran Islam
Islam telah masuk ke Sub Sahara pada masa kepemimpinan Uqbah saaat bani Umayyah berkuasa di Damaskus. Dia berperan besar dalam menembus padang pasir Sahara termasuk wilayah Sudan. Sebagai wali Ifriqiyah pertama. Uqbah telah menembus daerah sampai ke Kawar dan beberapa wilayah Negro (666-671 M) dan periode kedua semasa (Yasid Ibn Muawiah), Ia memperluas kekuasaanya sampai ke Maroko.
Islam masuk secara formal dan besar di wilayah Bilad al Sudan terjadi pada Dinasti al Murabithun (1091-1147 M) dan al Muwahhidun (1147-1228 M). sebelum islam masuk Afrika Utara +- 500 tahun dijajah oleh Bzantium/berkembangnya kota-kota di Sahit member peluang untuk kontak dengan peradaban laut Tengah (Peradaban Islam di Afrika Utara) di Afrika Barat, maka Islam mulai masuk dan tersebar di Sudan termasuk Afrika Barat yang dilakukan pedagang Berber Muslim. Orang Murabithun yang mengorganisasi orang bersenjata yang mayoritas Syiah. Akhirnya menjadikan kota Awdaghost sebagai kota muslim yang kharismatis. Suku Sanhaja  yang nomaden berkulit putih berkelana di Sahara Barat. Mereka menutup mukanya dari terik gurun pasir , dan dijuluki al Mulaksimun Lamtuna, suku Berber yang paling kuat yang paling kuat yang dating ke Ardar. Mauritania sekitar abad 18 M. Sekitar 1020 M konferedasi para pimpinan di bawah kekuasaan Lamtuna yang dipimpin oleh Tarsina. Ia mengadakan perang jihad terhadap Negro dan wafat 1023 M dan digantikan oleh menantunya Yahya Ibn Ibrahim (Suku Gondala). Dalam perjalanan pulang dari menunaikan ibadah Haji di Qayrawan mengajak ulama’ yaitu Abu Imam Musa Ibn ‘Isa (wafat 1038 M) untuk mengajar di negerinya. Namun ia tidak memenuhi ajaran Yahya. Dengan nasehat Abu Imran agar Yahya menjumpai pimpinan pesantren Dar al Murabithun al Nafis yaitu Wajjaj Ibn Zalwi, dia menugaskan Abdullah Ibn Yasin untuk berangkat. Setelah Yahya wafat, Abdullah tidak begitu berhasil menyebutkan agama Islam disana karena mendapat Islam disana karena mendapat reaksi keras dari masyarakat Sanhaja. Ia lalu pindah ke Sudan, kemudian mendirikan ribalt pondok suti di pantai Atlantik (Mauritania) dan lahirlah kelompok militant yang dinamakan al Murabithun 1056-1145 M). (Rahman 1975 :180-184 dan Trimingham, 1962 :18 dan 23 : 25). Kemudian Abdullah mengangkat Yahya Ibn Umar sebagai pendakwah dengan 1000 pengikut, dating ke Lamtuna. Mereka mengarungi Gurun Sahara sampai dengan Sungai Niger sambil mengislamkan orang berkulit hitam.
Abdullah bin Yasin mengajarkan Islam atas permintaan kepala Suku Lamtuna. Mereka melatih pengikutnya di ribath tersebut. Setelah mendapat pengikut yang banyak mereka mulai menyerang kerajaan Gana. Gerakan ini jelas adanya pemikiran politik untuk membela ajaran Islam.
Yahya Ibn Umar wafat setelah menaklukkan daerah selatan dan digantikan Abdullah. Ia kembali ke Maroko (1056-1057 M). Sewafatnya Abdullah digantikan Abu Bakar Ibn Umar sebagai Panglima di Sub Sahara. Yang diangkat oleh Yusuf Ibn Tafsin (Tohir, 1981 : 397-402 M).
Pada Dinasti al Muwahhidun juga mengislamkan daerah Sub Sahara. Karena wilayah kekuasannya kian melebihi dari kekuasaan Abbasiyah, Baghdad dan kalifah Abbasiyah menjadi lemah,  maka Abdul Mu’min resmi memakai gelar khalifatullah. Sementara itu Islamisasi di Sub Sahara dilakukan secara formal dan cultural sambil melakukan proses perekonomian mereka juga melalukan dakwah Islamiyah, sepanjang barat Afrika Sub Sahara dapat mudah diterima oleh suku Soninke yang merupakan nenek moyang suku Tok.
Dengan adanya perdagangan antar benua. Afrika membangun jalur dan pusat kota Islam. Yang menghubungkan Afrika Utara dengan Sub Sahara yaitu dengan Fusrat dan kairo de Fezzan yang menghubungkan juga dengan Tripoli dan Libya. Dari Fezzan menuju ke selatan Kawar sampai ke Kanem dan dari Kanem ke Afrika Selatan. Sementara dari Sub Sahara timur yang menghubungkan Kairo/Fustat melalui Fezzam dan ke Farama selanjutnya ke Syam melalui al Qulzum ke laut Merah yang menembus ke Aydhab, begitu pula dari Wadi al Allaqi (Aswan) melalui Aydhas mengubungkan pelabuhan Jeddah, yang melalui Mekkah ke Kota Dunia Timur (Lombard 1975 : 55-81 dan 216).
Pengaruh Islam akhirnya hampir seluruh Sub Sahara menjadi penduduk yang mayoritas Muslim. Sejak abad 18-19 M negara-negara muslim Sub Sahara menjadi jajahan negara Eropa. Walaupun (Abad Zom) negara Afrika yang berkulit hitam sudah modern, namun ekonomi, politik Afrika masih terbelenggu dengan Barat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AL HAKIM, MAHKUM FIH DAN MAHKUM ALAIH

Oleh: Siti Farida Sinta Riyana (11510080); Nur Aufa Handayani (11510081); Ahmad Ali Masrukan (11519985); Mayura (11510096); dan Muryono ( 11511038) A.       Al Ahkam 1.         Pengertian Al-Ahkam (hukum), menurut bahasa artinya menetapkan sesuatu atas sesuatu. Sedang menurut istilah ialah ‘Khithab (titah) Allah Swt. atau sabda Nabi Muhammad Saw. yang berhubungan dengan segala amal perbuatan mukallaf , baik itu mengandung perintah, larangan, pilihan, atau ketetapan.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KHILAFIYAH

Disusun Oleh : Abdul Majid (111-11-074); Irsyadul Ibad (111-11-094);  dan Dwi Silvia Anggraini   (111-11-095) PENDAHULUAN Perbedaan selalu ada dalam kehidupan karena hal ini merupakan sunah Rasul yang berlaku sepanjang masa. Perbedaan juga terjadi dalam segi penafsiran dan pemahaman hukum yang berlaku. Seperti yang kita ketahui hukum tidaklah sekaku dalam hal penerapannya pada masa awal islam, pada masa itu Nabi Muhammad sebagai tolak ukur  dan akhir dari setiap permasalahan yang ada pada masa itu. Akan tetapi perbedaan itu semakin jelas terlihat ketika era para sahabat dan para tabi’in yang ditandai dengan adanya berbagai aliran atau madzhab yang bercorak kedaerahan dengan tokoh dan kecenderungan masing-masing.

HUKUM SYAR’I (ا لحكم الشر عي)

OLEH: Ulis Sa’adah (11510046); Langga Cintia Dessi (11510089); dan Eka Jumiati (11510092) A.       HAKIKAT HUKUM SYAR’I Menurut para ahli ushul fiqh (Ushuliyun), yang dikatakan hukum syar’i ialah khitab (sabda) pencipta syari’at yang berkaitan dengan perbuatan orang-orang mukallaf yang mengandung suatu tuntutan, atau pilihan atau yang menjadikan sesuatu sebagai sebab, syarat atau penghalang bagi adanya sesuatu yang lain.