Sosok Usman Bin Affan
- Usman Ibn Affan Ibn Abdil-As Ibn Umayyah dari puak Quraisy.
- Usman masuk Islam karena ajakan Abu Bakar.
- Usman, hartawan yang sangat dermawan dan sederhana. Rasulullah menyebut “pembeli kavling surga”. Rasulullah pernah bersabda, “Setiap Nabi mempunyai teman, dan temanku dalam surga adalah Usman.”
- Julukannya Dzun Nurain, karena mengawini dua putri Nabi SAW, Ruqayyah dan Ummi Kultsum (dinikahi setelah Ruqayyah meninggal).
Usman dan Pemerintahannya
- Separuh periode pemerintahan Usman (± 6 tahun), berjalan dengan baik.
- Kebijakan yang dijalankan sebagaimana pernah dijanjikan ketika ia dibait dewan formatur.
- Namun separuh periode terakhir, pemerintahan Usman banyak diwarnai nopetisme kekuasaan dan korupsi para pejabatnya.
- Banyak jabatan yang diberikan pada kerabatnya.
- Ironisnya para pejabat ini banyak menyalahgunakan kekuasaan.
- Usman memberikan gaji besar dan fasilitas yang diambilnya dari Baitul Mal.
- Sebagai contoh; Usman memberikan lima ratus ribu dinar kepada Marwan yang berasal khumus (seperlima) Afrika dan juga menetapkan khumus Mesir untuk Marwan;
- Abdullah bin Khalid bin Usaid diberi seratus ribu dirham dari Baitul Mal, tanpa alasan yang benar;
- Padang rumput di Madinah yang oleh Nabi dinyatakan sebagai lahan umum untuk menggembalakan hewan milik seluruh kaum Muslim, oleh Usman dikhususkan untuk Bani Umayyah .
- Usman mulai mengangkat kerabat-kerabatnya, menjadi pejabat. Seperti; memecat Sa’ad bin Abi Waqqas dari pemerintahan Kuffah dan mengangkat Al-Walid bin Uqbah bin Abi Mu’ait saudaranya seibu.
- Menyingkirkan Abu Musa al-Asy’ari dari pemerintahan Bashrah dan mengangkat putra pamannya Abdullah bin Amir.
- Memecat Amir bin Ash dari pemerintahan Mesir dan menggantikannya dengan saudara sepersusuannya yang bernama Abdullah bin Sa’ad bin Abi Sarh.
- Memberi kekuasaan yang luas kepada Muawiyah, yang pada masa Abu Bakar dan Umar hanya diserahi wilayah Syam (Damaskus), diperluas meliputi Humsh, Palestina, Yordania, dan Lebanon.
- Kebijakan Usman yang paling berbahaya adalah mengangkat Marwan bin Hakam sebagai Sekretaris Jendral Negara yang menyebabkan kekuasaan dan pengaruhnya meliputi seluruh negeri.
Krisis
Politik
- Kebijakan Usman mulai menuai kritik dari para sahabat.
- Krisis politik yang menggoncangkan pemerintahan khalifah Usman di Madinah dimulai ketika Abdullah bin Sa’ad bin Abi Sarh mendzalimi orang-orang Mesir.
- Para petinggi Mesir mengadukan ulah Abdullah bin Sa’ad (gubernur Mesir) kepada Usman.
- Namun orang-orang ini justru dianiaya oleh Abdullah bin Sa’ad.
- Puncaknya orang-orang Mesir datang ke Madinah dan meminta untuk mengganti Abdullah bin Sa’ad. Usman akhirnya memberi kebijakan untuk memilih orang yang disukai.
- Mereka memilih Muhammad bin Abu Bakar, salah satu anggota rombongan, dan khalifah Usman menyetujui.
- Namun sepulang rombongan ini, ditengah perjalanan dikejutkan oleh seseorang yang mengaku utusan Usman dan membawa surat dari Khalifah Usman.
- Surat tersebut berisi untuk melanjutkan pemerintahan Abdullan bin Sa’ad dan membunuh rombongan yang mengadu tersebut sesampainya di Mesir.
- Rombongan tersebut berbalik ke Madinah dan mempertanyakan kebenaran isi surat tersebut.
- Usman menjawab tidak tahu sama sekali atas surat tersebut, namun ia membenarkan stempel yang ada dalam surat tersebut miliknya.
- Belakangan diketahui yang menulis surat tersebut adalah Marwan bin Hakam.
- Para sahabat menuntut agar Marwan dihukum, namun Usman menolak.
- Puncak krisis politik ditandai dengan dikepungnya rumah Usman oleh sekelompok orang, hingga beberapa hari.
- Usman dan keluarganya terkurung dalam rumah dan kekurangan air minum,
- Ali menyuruh Hasan dan Husain dengan dibantu keluarga Bani Hasyim mengirimkan air ke rumah Usman.
- Puncak pengepungan tersebut adalah terbunuhnya Usman.
- Menurut At-Thabari yang membunuh Usman adalah Al-Ghafiqi, Saudan, dan Qutirah.
- Menurut riwayat, Saudah menebas Usman namun dihalangi istrinya Nailah, hingga putus jari-jari Nailah.
- Nukman bin Basyir pergi ke Syam dengan membawa baju Usman yang berlumuran darah dan jari tangan Na’ilah, sebagai alat propaganda untuk menentang Ali.
- Muawiyah kemudian menggantung baju Usman dan jari Na’ilah di tempat umum guna memancing emosi umat.
- Usman meningal pada usia 82 tahun.
Capaian
Kepemerintahan Usman
- Perluasan wilayah, sebagaimana pendahulunya.
- Perbaikan infrastruktur pemerintahan, masjid dan tata kota.
- Capaian terbesar adalah penulisan Al-Qur’an, yang dilakukan oleh Zaid bin Tsabit. Mushaf ini kemudian dikenal dengan mushaf Usmani yang kita kenal hingga sekarang.
- Ada 7 mushaf yang dituliskan, masing-masing dikirim ke Syam, Mesir, Basrah, Kuffah, Makkah, Yaman dan satu ditinggal di Madinah.
Komentar
Posting Komentar